Thursday, February 16, 2017

Uji Abu Kayu Dan Kandungannya

JUDUL
Uji Kandungan abu dari pembakaran sampah organik
TUJUAN
Menentukan sifat asam dan basa dengan menggunakan kunyit dan bunga sepatu sebagai indikator alami.
Uji nyala untuk mengidentifikasi unsur hara pada abu tanaman
DASAR TEORI
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam seperti buah-buahan. Salah satu sifat asam adalah rasanya yang masam. Serta berbagai zat yang kita golongkan sebagai basa,
seperti air abu, air sabun, air soda. Salah satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak, itulah sebabnya abu gosok dipakai untuk mencuci piring.
Teori Asam-Basa Arrhenius
Sejak berabad-abad yang lalu, pakar kimia mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutannya. Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). sedangkan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik ( licin).
Namun ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab sifat asam dan basa. Pada tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam. Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Namun konsep/pendapat yang cukup memuaskan, dan dapat diterima hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), yaitu :
• Asam
asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan :
HxZ(aq) → xH+(aq) + Zx-(aq)
• basa
basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-), dan dirumuskan dengan :
M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + xOH-(aq)


Hadeuh Wahabi
Hati-Hati Bagi Suami Pemalas (cerita lucu) 
Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Pada teori asam basa bronsted lowry, asam adalah sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau mendonorkan atau memberi proton. Sedangkan basa adalah spesi kimia yang mampu menarik atau menerima atau akseptor proton.
Contoh :
NH4-(aq) + H2O (l) → NH3(aq) + H3O+(aq)
Teori Asam Basa Lewis
Pada teori asam basa Lewis, asam adalah akseptor pasangan elektron. Basa adalah donor pasangan elektron.
Identifikasi senyawa Asam , Basa, dan Garam
Hidrogen klorida adalah senyawa asam yang lebih dikenal dengan nama asam klorida. Natrium hidroksida adalah senyawa basa, juga dikenal sebagai soda api. Natrium klorida merupakan senyawa garam yang lebih dikenal sebagai garam dapur. Senyawa asam, basa, dan garam banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.Di toko obat kamu dapat membeli obat yang berfungsi untuk mengontrol tingkat keasaman perutmu, yaitu puyer atau tablet antasid.Kamu juga dapat membeli bahan di toko pupuk yang berfungsi menurunkan tingkat keasaman tanah pertanian.Pada pelajaran ini kamu akan mempelajari tentang obat atau bahan-bahan tersebut bekerja sehingga dapat berfungsi sesuai dengan yang kita inginkan. Indikator asam basa merupakan senyawa kimia yang berubah warna saat ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam basa dapat berupa kertas lakmus merah dan biru, indikator alami, atau pH meter.
1. Indikator Alami
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Untuk menentukan sifat asam atau basa, kamu dapat menggunakan indikator bahan alam yang berwarna, seperti kulit manggis, kunyit, dan bunga kembang sepatu. Caranya, bahan-bahan tersebut dihaluskan dan diberi air sehingga diperoleh ekstrak bahan alam sebagai indikator alami. Ekstrak kunyit yang dilarutkan dalam air pada keadaan netral akan berwarna kuning. Jika ditetesi larutan asam, warna kuning tersebut akan berubah menjadi kuning cerah, sedangkan jika ditetesi larutan basa, warna kuning akan berubah menjadi jingga kecoklatan. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ditetesi larutan asam, warna ungu berubah menjadi coklat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.
Bunga kembang sepatu yang digerus dengan sedikit air pada keadaan netral akan berwarna merah (coklat sedikit ungu jika sudah kering), jika ditetesi larutan asam akan berwarna merah cerah, dan menjadi hijau jika ditetesi larutan basa.
Ekstrak kubis ungu juga dapat digunakan untuk menentukan sifat suatu larutan. Kubis ungu akan memperlihatkan perubahan warna sesuai kekuatan sifat asam maupun sifat basa.
2. Indikator kertas lakmus
Indikator kertas lakmus merupakan senyawa kimia yang dikeringkan pada kertas.Ada dua warna kertas lakmus, yaitu warna merah dan biru.
Kelompok senyawa Asam, Basa, dan Garam
1. Ciri Senyawa Asam
Istilah asam berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka. Jika larutan hydrogen klorida diteteskan pada kertas lakmus biru, kertas itu akan berubah menjadi merah. Berarti,hydrogen klorida bersifat asam. Begitu pula jika air aki diteteskan di kertas lakmus biru, lakmus biru akan berubah menjadi merah. Air aki mengandung asam sulfat yang bersifat asam.
Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. Senyawa asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain, senyawa asam ditemukan pula dalam lambung yaitu asam klorida yang berfungsi membunuh kuman.
Jika hydrogen klorida (HCl) dilarutkan dalam air, senyawa itu akan terurai membentuk ion H+ dan Cl-, persamaan reaksinya dituliskan sebagai berikut,
HCl (cair) + H2O (cair) → H+ (larutan) + Cl-(larutan)
Senyawa asam sulfat (H2SO4) jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan SO42-, persamaan reaksinya dituliskan sebagai berikut:
H2SO4 (cair) + H2O (cair ) → 2H+ (larutan) + SO42- (larutan)
Dari kedua persamaan reaksi di atas, diperoleh ion yang sama, yaitu H+. Hidrogen yang bertanda positif itu disebut ion hydrogen. Kesimpulannya adalah, ciri senyawa yang bersifat asam adalah menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
Ion H+ pada kedua senyawa tersebut berasal dari atom H yang terdapat di dalamnya. Contoh rumus kimia senyawa lain yang bersifat asam, yaitu asam nitrat (HNO3), asam bromida (HBr), asam sulfida (H2S), asam fosfat (H3PO4), dan asam asetat / asam cuka (CH3COOH).
Asam dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif.Salah satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir-akhir ini menimbulkan masalah lingkungan.Kita harus berhati-hati karena asam bersifat korosif atau merusak.Asam kuat dapat membuat kulit melepuh dan baju menjadi
Rusak. Asam kuat akan sangat berbahaya apabila mengenahi organ bagian dalam tubuh termasuk organ pencernaan.
2. Ciri senyawa Basa
Istilah basa berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Jika larutan Natrium Hidroksida diteteskan pada kertas lakmus merah, lakmus akan menjadi biru. Jadi natrium hidroksida bersifat basa, begitu pula air kapur. Natrium hidroksida (NaOH) jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk Na+ dan OH-. Persamaan reaksi kimianya adalah sebagai berikut :
NaOH (cair) + H2O (cair) → Na+(larutan) + OH- (larutan )
Senyawa kalsium hidroksida mempunyai rumus kimia Ca(OH)2, jika dilarutkan dalam air, senyawa ini akan terurai sesuai dengan reaksi berikut :
Ca(OH)2 (padat) + H2O (cair) → Ca2+ (larutan ) + 2OH- (larutan)
Dari kedua persamaan diatas akan terlihat adanya ion OH- pada kedua reaksi. Jadi ciri senyawa yang bersifat basa adalah menghasilkan ion OH- jika terurai dalam air. Contoh senyawa lain yang bersifat basa adalah: Kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2), dan ammonium hidroksida (NH4OH).
Berikut ini adalah tabel contoh-contoh basa dalam kehidupan sehari-hari.
Aluminium hidroksida
Hidroksida
Magnesium hidroksida
Natrium hidroksida
Kalium hidroksida
Deodorant dan antasida
Plester
Antasida
Pembersih saluran pipa
10. Bahan sabun
3. Ciri senyawa Garam
Pada saat larutan natrium klorida diteteskan pada kertas lakmus merah atau biru, kedua kertas tidak akan berubah warna. Artinya natrium klorida merupakan senyawa garam yang bersifat netral. Demikian pula dengan larutan kalium sulfat
Rumus kimia senyawa natrium klorida adalah NaCl, sedangkan kalium sulfat K2SO4. Dalam air, kedua senyawa itu akan mengalami reaksi sebagai berikut :
NaCl (padat) + H2O (cair) → Na+(larutan) + Cl- (larutan)
K2SO4 (padat) + H2O (cair) → 2K+ (larutan ) + SO42-(larutan )
Karena tidak ada ion hydrogen (tidak ada H+), berarti kedua senyawa itu tidak bersifat asam. Begitu pula dengan tidak adanya ion hidroksil (tidak ada OH-), berarti senyawa tersebut tidak bersifat basa. Kesimpulannya jika suatu senyawa tidak bersifat asam maupun basa, maka senyawa itu disebut bersifat netral. Senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa disebut garam.
Umumnya senyawa berupa garam bersifat netral. Contoh senyawa garam yang bersifat netral yaitu :
Bromida (NaBr),
Natrium nitrat (NaNO3), dan
natrium sulfat (Na2SO4).
Sifat-sifat Asam dan Basa
Senyawa asam bersifat :
– Korosif (dapat merusak logam dan marmer)
– rasanya asam
– bereaksi dengan logam tertentu menghasilkan gas hydrogen dan garam
– nilai pH kurang dari 7
– mengubah warna lakmus biru menjadi merah
– dapat menghantarkan arus listrik
Senyawa basa bersifat :
– kaustik (dapat merusak kulit)
– rasanya pahit
– licin seperti sabun
– nilai pH lebih dari 7
– mengubah warna lakmus merah menjadi biru
– dapat menghantarkan arus listrik
Senyawa garam bersifat :
– memiliki titik leleh yang tinggi
– nilai pH sama dengan 7
Penentuan nilai pH
1. Larutan indikator Asam- Basa
Larutan indikator asam-basa merupakan senyawa kimia yang dapat berubah warna sesuai dengan perubahan pH. Sifat inilah yang dimanfaatkan untuk menentukan nilai pH suatu larutan. Perubahan warna dari larutan indikator memiliki rentang pH tertentu. Rentang pH disebut juga trayek pH indikator.
2. Kertas indikator Universal
Dapat digunakan untuk menentukan nilai pH suatu larutan. Kertas indikator universal mempunyai empat buah garis warna: kuning, hijau jingga, dan jingga kecoklatan. Kertas indikator tersebut dicelupkan pada larutan yang akan ditentukan nilai pH-nya. Ketika sudah tercelup, warna-warna pada kertas akan berubah warna. Keempat garis warna yang berubah dicocokkan dengan skla pH dari 0 sampai 14 yang terdapat pada kemasan kertas indikator.
3. pH Meter
Pengukuran pH yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Elektrode pada pH meter dicelupkan ke dalam larutan yang akan diperiksa. Harga pH larutan dapat dilihat pada angka yang terdapat di layar alat pengukur. Pengukuran pH dengan pH meter lebih akurat dibandingkan indikator lainnya.
Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang mengalami pelapukan(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput, dan bahan lain yang sejenis dimana proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan.
Abu kayu
Abu kayu adalah materi ( umumnya berupa bubuk ) yang tersisa setelah pembakaran kayu. Umumnya, 6-10% massa kayu yang dibakar menghasilkan abu. Komposisi kayu dipengaruhi oleh jenis kayu yang dibakar. Kondisi pembakaran juga mempengaruhi kondisi abu dan jumlah abu yang tersisa; temperatur akan mengurangi jumlah abu yang dihasilkan. Abu kayu mengandung kalsium karbonat sebagai komponen utamanya, mewakili 25-45% massa abu kayu. Kalsium terdapat pada jumlah kurang dari 10%, dan fosfat kurang dari 1%. Terdapat juga besi, mangan, seng, tembaga, dan beberapa jenis logam berat. Namun, komposisi abu kayu sangat bergantung pada jenis kayu dan kondisi pembakaran seperti temperatur. Abu kayu umumnya dibuang kelahan pembuangan, namun alternative pengolahan yang rama lingkungan dapat menjadi suatu hal yang sangat menarik. Sejak lama diketahui bahwa abu kayu dapat digunakan sebagai pupuk karena mengandung berbagai macam mineral, namun tanpa nitrogen. Keberadaan kalsium karbonat dapat digunakan untuk menurunkan tingkat keasaman tanah. Kalium hidroksida dapat dibuat dari abu kayu, yang dapat dipakai sebagai bahan pembuat sabun.
Uji Nyala
Uji nyala berhubungan dengan logam alkali, alkali tanah, dan unsur-unsur transisi periode keempat. Dimana pada logam alkali unsur Natrium, kalium, dan litium memiliki warna yang berbeda. Pada alkali tanah unsur kalsium memiliki warna merah keorangean. Unsur transisi periode keempat yaitu tembaga (Cu) memiliki warna biru. Berikut ini uji nyala yang dihasilkan :
Logam gambar hasil
Natrium
Kalium
litium
Kalsium
Tembaga
Antimon
kalau dengan kata-kata :
Li — merah
Na — orange cemerlang terus menerus
K — lilac (pink)
Rb — merah (lembayung kemerah-merahan)
Cs — biru lembayung
Ca — orange-merah
Sr — merah
Ba — hijau pucat
Cu — biru-hijau (sering disertai percikan berwarna putih)
Pb — putih keabu-abuan
Logam-logam lain dapat dideteksi dengan metoda manik borak, manik pospat, atau manik karbonat.
ALAT DAN BAHAN
Alat
No. Nama Alat Jumlah
1 Gelas air mineral 14
2 Sendok 3
4 Mangkok 2
5 Kaleng bekas 1
6 Lampu teplok 1
7 Tutup kaleng bekas 1
8 Kain 1
9 Lilin 1
10 Pengaduk 1
Bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1 Indikator kunyit 3 jari
2 Indikator bunga sepatu 6 bunga
3 Soda api padatan 2 keping
4 Air jeruk 1 buah
5 Asam belimbing 6 buah
6 Filtrat rendaman air abu 1/2 Kaleng
7 Air sabun 3 tetes
8 Cuka 6 tetes
9 Air Secukupnya
10 Daun Kering Secukupnya
CARA KERJA
Membuat Indikator Dari Kunyit
Diambil beberapa tanaman kunyit. Dikupas kulitnya.
Setelah dikupas, dihaluskan kunyit tersebut.
Diperas kunyit yang sudah dihaluskan dan ditampung airnya dalam gelas air mineral.
Membuat Indikator Dari Bunga sepatu
Diambil beberapa bunga tanaman bunga sepatu.
Bunga sepatu tersebut dibuat dalam mangkok serta ditambahkan air secukupnya.
Campuran air dengan kembang sepatu tadi diremas-remas sampai kembang sepatu tersebut hancur sampai terbentuk ekstrak bunga sepatu.
Didapatkan ekstrak bunga sepatu.
Diletakan larutan itu kedalam gelas air mineral.
Membuat filtrat dari rendaman abu bahan organik
Dikumpulkan daun kering secukupnya.
Dibakar sampai semua daun atau serbuk kayu tersebut menghasilkan abu.
Diambil abu bakaran tadi dibuat dalam kaleng bekas.
Abu dicampur air dengan perbandingan 1:2
Larutan diendapkan selama 1 malam.
Setelah direndam, disaring rendaman abu tadi menggunakan kain.
Diambil filtrat tersebut dibagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama digunakan sebagai larutan yang diuji dengan indikator alami
Bagian kedua digunakan untuk uji nyala
Percobaan menggunakan indikator alami
Dimasukan filtrat rendaman air abu secukupnya kedalam gelas air mineral yang sudah dipotong.
Diuji filtrat rendaman air abu tersebut dengan indikator alami yaitu kunyit.
Diamati perubahan apa saja yang terjadi.
Dicatat hasil pengamatan.
Diulangi langkah-langkah diatas dengan menggunakan air sabun, soda api, cuka, air jeruk, dan asam belimbing.
Diuji lagi menggunakan indikator kunyit.
Diamati perubahan apa saja yang terjadi. Dicatat hasil pengamatan terseut
Diulangi semua langkah-langkah diatas dengan masing-masing bahan berikut ini filtrat rendaman air abu, air sabun, soda api, cuka, air jeruk, dan asam belimbing diuji dengan menggunakan indikator air bunga sepatu.
Diamati dan dicatat semua hasil pengamatan yang diamati.
Uji nyala Menggunakan bahan filtrat rendaman air abu
Filtrat rendaman air abu di dipanaskan sampai airnya habis atau diuapkan.
Endapan yang ada ada ketika diuapkan diambil.
Sisa endapan tersebut diletakan di sendok.
Lalu di masukan kedalam api.
Diamati perubahan apa yang terjadi pada api.
Dicatat hasil pengamatan.
HASIL PENGAMATAN
Indikator Alami
1. Kunyit 2. Kembang Sepatu
Dibawah ini gambar yang sudah diambil air dari kunyit dan kembang sepatu
Kembang Sepatu
Kunyit
Diuji dengan Diteteskan Indikator Air Kunyit
Filtrat rendaman abu
Warna awal : bening
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Coklat
Cuka
Warna awal : Bening
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Kuning Orange
Air Jeruk
Warna Awal : Keruh
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Kuning
Asam Belimbing
Warna Awal : Keruh
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Kuning
Air Sabun
Warna Awal : Hijau bening
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Kuning kehijauan
Soda Api
Warna Awal : Putih
Warna setelah ditetesi Indikator air kunyit : Coklat Kehitaman
3. Diuji dengan Ditetesi Indikiator Air Bunga Sepatu
Filtrat rendaman abu
Warna awal : bening
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Kuning Kehijauan
Cuka
Warna awal : Bening
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Merah
Air Jeruk
Warna Awal : Keruh
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Merah
Asam Belimbing
Warna Awal : Keruh
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Merah
Air Sabun
Warna Awal : Hijau bening
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Merah Muda keunguan
Soda Api
Warna Awal : Putih
Warna setelah ditetesi Indikator air bunga kembang sepatu : Kuning
Berikut ini dalam bentuk tabel :
NO LARUTAN INDIKATOR WARNA AWAL WARNA LARUTAN SETELAH DITETESI LARUTAN
BUNGA SEPATU KUNYIT ASAM BASA
1 Air Abu Bening Coklat
2 Cuka Bening orange
3 Air Jeruk Keruh Kuning
4 Asam Belimbing Keruh Kuning
5 Air Sabun Hijau bening Kuning Kehijauan
6 Soda Api Putih Coklat kehitaman
7 Air Abu Bening Kuning kehijauan
8 Cuka Bening Merah
9 Air Jeruk Keruh Merah
10 Asam Belimbing Keruh Merah
11 Air Sabun Hijau bening Merah muda keunguan
12 Soda Api Putih Kuning kehijauan
4. Uji nyala
Warna api menjadi warna Merah.
PEMBAHASAN
Sifat larutan
Pada pengujian beberapa bahan dengan menggunakan indikator alami seperti kunyit dan bunga sepatu, pada percobaan kali ini didapatkan :
Filtrat rendaman air abu diuji menggunakan indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah coklat. Pada awal warna adalah bening. Dengan itu, campuran filtrat rendaman air abu ditambahkan indikator kunyit reaksinya bersifat basa.
Cuka diuji menggunakan Indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah orange. Pada awal berwarna bening. Dengan itu, campuran cuka ditambahkan indikator kunyit reaksinya bersifat asam.
Air Jeruk diuji menggunakan Indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah kuning. Pada awal berwarna keruh. Dengan itu, campuran air jeruk dengan indikator kunyit reaksinya bersifat asam.
Asam Belimbing diuji menggunakan indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah kuning. Pada awal berwarna keruh. Dengan itu, campuran asam belimbing dengan indikator kunyit reaksinya bersifat asam.
Air Sabun diuji menggunakan indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah kuning kehijauan. Pada awal berwarna hijau bening. Dengan itu, campuran air sabun dangan indikator kunyit reaksinya bersifat basa.
Soda Api diuji menggunakan indikator kunyit didapatkan hasil warnanya adalah coklat kehitaman. Pada awala berwarna putih. Dengan itu, campuran dosa api dengan indikator kunyit reaksinya bersifat basa. Ketika soda api di uji dengan kunyit akan terasa hangat pada larutan tersebut.
Filtrat rendaman air abu diuji menggunakan indikator kembang sepatu didapatkan hasil warnanya adalah kuning kehijauan. Pada awal warna adalah bening. Dengan itu, campuran filtrat rendaman air abu ditambahkan indikator kembang sepatu reaksinya bersifat basa.
Cuka diuji menggunakan Indikator bunga sepatu didapatkan hasil warnanya adalah merah. Pada awal berwarna bening. Dengan itu, campuran cuka ditambahkan indikator kembang sepatu reaksinya bersifat asam.
Air Jeruk diuji menggunakan Indikator kembang sepatu didapatkan hasil warnanya adalah merah. Pada awal berwarna keruh. Dengan itu, campuran air jeruk dengan indikator kembang sepatu reaksinya bersifat asam.
Asam Belimbing diuji menggunakan indikator kembang sepatu didapatkan hasil warnanya adalah merah. Pada awal berwarna keruh. Dengan itu, campuran asam belimbing dengan indikator kembang sepatu reaksinya bersifat asam.
Air Sabun diuji menggunakan indikator kembang sepatu didapatkan hasil warnanya adalah merah muda keunguan. Pada awal berwarna hijau bening. Dengan itu, campuran air sabun dangan indikator bunga sepatu reaksinya bersifat basa.
Soda Api diuji menggunakan indikator kembang sepatu didapatkan hasil warnanya adalah kuning kehijauan. Pada awal berwarna putih. Dengan itu, campuran dosa api dengan indikator kembang sepatu reaksinya bersifat basa. Ketika soda api di uji dengan kembang sepatu akan terasa hangat pada larutan tersebut.
Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa filtrat rendaman air abu bersifat basa. Ketika diuji dengan indikator kunyit maupun kembang sepatu didapatkan warnanya coklat dan kuning kehijauan. Dimana warna coklat dan kuning kehijauan ini menyatakan sifat basa. Selain air abu, soda api dengan air sabun juga bersifat basa. Sedangkan untuk air jeruk, asam belimbing, dan cuka bersifat asam. Jeruk nipis yang di dalamnya terdapat zat kimia yang disebut asam sitrat yang bersifat asam. Untuk indikator kembang sepatu memiliki warna merah dan indikator kunyit memiliki warna kuning.
Soda api atau sering disebut NaOH merupakan sejenis basa logam kaustik. Soda api memiliki sifat senyawa alkalin dimana fungsinya semakin kuat saat dilarutkan bersama air. Sifat soda api adalah basa. Ketika ditambahkan indikator kunyit ataupun bunga sepatu sifat dari soda api itu tetap akan basa.
Uji nyala
Pada percobaan yang kedua ini, dengan menggunakan sisa larutan abu. Setelah diuapkan tersisa endapannya. Dimana endapan tersebut di letakkan di sendok. Kemudian di uji kedalam api. Api yang semula berwarna kuning, ketika di masukan abu tadi kedalamnya abu tersebut berubah warna menjadi merah. Hal itu terbukti bahwa dalam abu tersebut mengandung unsur natrium. Dimana kita tahu natrium dimasukan kedalam api akan berwarna merah apinya. Berdasarkan sifatnya natrium termasuk golongan alkali tanah yang memiliki warna nyalanya merah. Abu tadi setelah di bakar akan berubah warna nya menjadi putih. Hal ini menunjukkan bahwa endapan dari abu tersebut bersifat basa karena api mengalami perubahan warna yang berbeda dari warna awalnya.Abu yang bersifat basa ini dapat melarutkan lemak.Oleh karena itu abu bisa digunakan untuk mencuci piring.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan abu tanaman, soda api, dan air sabun bersifat basa. Dari percobaan diatas dapat disimpulkan air jeruk, asam belimbing, dan cuka bersifat asam. Indikator kunyit dan bunga sepatu yang digunakan bersifat asam.
Uji nyala yang didapatkan berwarna merah. Itu menandakan dalam abu terdapat unsur Natrium.
Saran
Berhati-hati ketika melakukan praktikum. Karena ketika praktikum ada menggunakan api untuk membakar pada uji nyala. Untuk indikatornya lebih banyak lebih bagus. Dimana kita bisa membuktikan pada tumbuhan tersebut bersifat asam atau basa.

DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/Tugas-tugas%20semester%202/DASPEN%20SEM.%202/pembuktian-asam-basa-dan-unsur-hara.html/
file:///D:/Tugas-tugas%20semester%202/DASPEN%20SEM.%202/sifat-sifat%20asam%20basa%20_%20irmalitasarimblog.htm
file:///D:/Tugas-tugas%20semester%202/DASPEN%20SEM.%202/Laporan%20abu/Sampah_organik.htm
file:///D:/Tugas-tugas%20semester%202/DASPEN%20SEM.%202/Laporan%20abu/praktikum-indikator-asam-basa.html
Rachmawati, M. 2006. Kimia 2. Jakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2003. Kimia Dasar 2 Edisi Kedua. Bandung : Alkemi Grafisindo Press Bandung.
Syarifudin. 2011. 1001 Ulasan SNMPTN Kimia. Tangerang Selatan : Karisma Publishing Group.
Tim Edukatif HTS. 2011. Modul Kimia Untuk SMA atau MA Semester Genap. Surakarta : Hayati Tumbuh Subur.

No comments:

Post a Comment