Sunday, November 13, 2016

Teroris Peliharaan Wahabi Mulai Jadi Bumerang

Teroris Peliharaan Wahabi Mulai Jadi Bumerang
Dukungan Dana Saudi terhadap ISIS
Islam-Institute, RIYADH – Lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan Arab Saudi selama tiga pekan lalu berhasil menangkap tujuh puluh satu orang dengan dakwaan
tindakan subversif dan terorisme. Dinas keamanan Arab Saudi hari Sabtu (7/11) mengumumkan, dari sejumlah orang yang ditangkap tersebut, terdapat beberapa warga negara asing yaitu: Suriah, Yaman dan Mesir. Sedangkan sebagian lainnya adalah warga negara Arab Saudi.
Fatwa Berdarah Wahabi Wahhabi Salafi

Berdasarkan sumber keamanan Arab Saudi, tersangka yang ditangkap dalam operasi 29 Oktober lalu, dan operasi kali ini, seluruhnya adalah warga Saudi, kecuali dua orang asing. Arab Saudi mulai merasakan terancam atas keberadaan teroris di dalam negerinya.
Posisi Arab Saudi yang selama ini menjadi pusat penyebaran ajaran Wahabisme memainkan peran penting sebagai pendukung radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di kawasan Timur Tengah. Selama beberapa tahun lalu, rezim Arab Saudi meggelontorkan bantuan finansial besar-besaran kepada kelompok teroris ekstrim di kawasan Timur Tengah, terutama di Suriah untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Tapi sampai sejauh ini, rezim Suriah itu bahkan semakin berjaya menghadapi kelompok-kelompok teroris dukungan Arab saudi.
Arab Saudi memainkan peran vital dalam merekrut para ekstremis dan teroris di seluruh penjuru dunia, dan kini berbalik menjadi bumerang bagi rezim Al Saud sendiri. Padahal, Arab Saudi dirugikan dari sisi kebijakan dalam negeri, maupun luar negerinya akibat ekstremisme dan terorisme.
Dukungan terhadap kelompok ekstrem dan teroris di Suriah dan Irak menyeret negara Arab Saudi ke dalam pusaran krisis, baik krisis ekkonomi maupun krisis kemanan, terutama potensi perang saudara di Arab Saudi sendiri.
Meluasnya aksi terorisme di Arab Saudi membunyikan lonceng peringatan bahaya bagi pemerintah Saudi. Mereka kini mengkhawatirkan serangan balik bumerang dari kelompok-kelompok teroris yang mereka biayai sendiri.

Oleh karena itu, penguasa Arab Saudi mulai mempertimbangkan untuk menghentikan dukungan terhadap kelompok teroris ekstrim yang mulai mengancam eksistensinya, terutama kelompok ISIS, dengan menggelar operasi pengamanan anti-teror besar-besaran di dalam negeri Arab Saudi.
Peningkatan operasi pengamanan nasional di Arab Saudi dan aksi penangkapan sejumlah terduga teroris mengindikasikan ketakutan rezim Al Saud akibat kebijakan keliru yang diambil sebelumnya, dan kini menuai badai bumerang yang mengarah ke Arab saudi. Fakta seperti ini tentu di luar perhitungan para pengambil kebijakan Arab saudi masa sebelumnya.
Selama bertahun-tahun, Arab Saudi melakukan Kezaliman terhadap umat Islam, terutama di Suriah dan Irak dengan mendukung kelompok teroris ISIS dan kelompok teroris penganut ajaran ekstrim Wahabi lainnya, dan kini Arab Saudi masih melanjutkan agresi militer terhadap rakyat Yaman.  (AL/Sfa/MM)

No comments:

Post a Comment