Ucup: “Aduh saya lupa enggak bawa pak..!!”
Polisi kemudian membuat surat tilang…
Ucup: “Tolong Jangan tilang saya dong pak… saya mau telpon bapak saya di kantor Ditlantas POLDA sebentar ya pak…!!”
Mendengar si Ucup berkata seperti itu… pak polisi langsung kaget…
POLISI WAHABI: “Bener itu bapak kamu kerja di Ditlantas Polda..?”
Ucup: “Iya Bener pak… kalo bapak enggak percaya telepon saja pak… ini nomornya pak!!”
sambil memberikan secarik kertas yang berisi nomer HP bapaknya yang bekerja di sana.
POLISI WAHABI: “Ya sudah pergi sana…!!”
Ucup: “Wah makasih banyak ya Pak!!”
Pak Polisi pun penasaran kemudian pak polisi menelepon nomor HP tersebut…
POLISI WAHABI: “Halo… Selamat sore… benar nomor ini di Ditlantas Polda..??”
Suara telepon: “Iya benar pak… apa yang bisa saya bantu pak..???”
POLISI WAHABI: “Kalo boleh tau… ini di bagian apa ya…??”
Suara telepon: “Ini di bagian KANTIN pak… Bapak mau pesan nasi berapa bungkus..???”
POLISI WAHABII: ???!&&%=$£€¥§¤#¿¿¡… (orang ini halal darahnya, orang ini kafir, orang ini wajib diperangi Batinnya)
begitulah para wahabi, semua dianggap kafir dan halal darahnya. menafsirkan berbagai hal dengan apa adanya. apa para wahabi ini gak pernah belajar sajak, puisi atau yang lain. ah. . maklum saja. para wahabi kan jarang pakai otaknya. buktinya mereka di negara asalnya hanyalah konsumen, dan jadi antek antek negara Yahudi. . .dasar wahabi. . .
Baca Juga : Wahabi dengan Lampu Merah LaLIN
No comments:
Post a Comment