Friday, January 27, 2017

Menulis Sebagai Terapi

http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-
writing_5512a236a333117c5eba7e44

Salah-satu bagian paling kuat dari sebuah terapi, yaitu kemampuan untuk mengobservasi pemikiran dan perasaan kita…”

Menulis itu emang sebuah gerakan yang kecil dan sederhana, namun hal yang sederhana itu akan berubah sangat kuat manakala kita menuliskan tentang apapun yang ada dalam pikiran…”
Menulis itu membantu kita untuk mengarahkan pikiran dan perasaan yang berantakan ke dalam track yang benar. Jalan inilah yang akan membawa kita pada kunci pengetahuan. Menulis juga menciptakan hubungan antara pikiran, tubuh dan semangat…”
Begitulah ucapan Elizabeth Sullivan, terapis perkawinan dan keluarga yang sudah berlisensi di San Fransisco.
Nah hubungannya terapi sama menulis apa? Ekhem… kegiatan menulis ‘kan berhubungan dengan aktivitas mencurahkan pemikiran dan perasaan. So, tentu sangat berkaitan, bukan? Ternyata secara tidak langsung, seseorang yang menulis itu tengah melakukan terapi. Wuih!
Nah berikut ini tiga jenis terapi menulis yang bisa kita tentu bisa kita coba. Jom!


Pertama, Menulis Bebas Lepas
Namanya saja bebas-lepas, jadi kita bisa menulis apapun yang ada dalam pikiran. Enggak perlu disaring atau disensor. Tuliskan saja. Curahkan semuanya, walau kita mesti menyebut nama seseorang, merek, termasuk kata-kata umpatan. Misal:
“Pagi ini aku bangun kesiangan. Hal pertama yang kuincar adalah ponsel samsungku. Di twitter, aku baca sebuah berita menyebalkan. Uh! Byun Baekhyun EXO ternyata digosipkan sama Kim Taeyeon. Padahal aku lagi ngincer si imut itu! Aaaaah!”


Kedua, Menulis Puisi/Sajak
“Puisi atau sajak itu merupakan obat yang alamiah..,” John Fox mengungkapkan begitu.
Dia bahkan memberi tips menulis puisi/sajak pada kita. Caranya adalah; bayangkan masa kecil kita dan tulis beberapa momen yang paling berkesan ketika itu. Ambil salah-satu yang jadi kenangan manis. Undang kembali sensasinya. Rasakan apa yang kita lihat, kita rasa, kita dengar, kita cium dan kita cicipi kala itu. Baru setelah itu kita tuliskan emosi yang sekiranya masuk dengan kenangan tersebut. Misalkan kita pernah begitu penasaran tentang bagaimana rasanya punya sayap dan bisa terbang.
Tuliskan perasaan kita dalam bentuk puisi. Tunjukkan emosi yang kita rasakan. Jadi bukan soal merasa bahagia atau sedih. Hanya mencurahkan sensasi emosinya saja. Mbak Sullivan sih ngasih tips supaya kita menuliskan puisinya di kertas-kertas mungil, gitu.
Ketiga, Menyusun Surat
Aneh sih, tapi Mbak Sullivan emang benar-benar ngasih nasihat gini; menulis surat sama orang yang kita suka! Bayangkan sosok impian itu ngirim surat sama kita dan bertanya, ‘sebenarnya kabarmu gimana sih?’. Atau, kita juga bisa pura-pura ngirim surat sama seseorang yang pernah punya urusan namun belum terselesaikan.
Tujuannya apa sih? yaitu untuk mendapatkan kepastian tentang pemikiran dan perasaan kita sendiri tentang orang yang jadi target surat tersebut. Jadi kita ini suka karena dia punya fisik menarik, karena dia pandai, karena dia suka ngasih permen atau gimana sih? Masih level suka biasa atau mengarah ke cinta? Wkwk. Terus, urusan yang belum terselesaikan itu… emang kita maunya dia itu gimana? apa sih unek-unek kita sama dia?
Menulis… menulis… menulis…
Menulis adalah terapi. Menulis adalah meditasi. Menulis adalah curhat. Menulis adalah doa. Menulis adalah belajar. Menulis adalah membaca. Menulis adalah… tak ada habisnya. Kesimpulannya; semakin menulis, hidup semakin manis. [#RD]


Ref: Google Image & Margarita Tartakovsky (psychcentral)
Bagaimana cara anda menghilangkan stress, galau, gundah gulana, kesal, dan lain sebagainya ?? Anda pasti melampiaskannya dengan cara yang berbeda - beda bukan. Ada yang melampiaskan dengan curhat pada teman sebaya atau sahabatnya, ada juga yang menyanyi, bermain game, dan ada juga yang marah - marah gak jelas. Hal semacam itu sudah lumrah dalam lingkungan kita, banyak kita temui orang dengan karakter yang berbeda - beda. Tapi percayakah anda bahwa dengan MENULIS pikiran yang sumpek, mumet, stress, and Full Of Trouble bisa hilang ???. Ada tipe orang yang memang tidak terbiasa mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk saya sendiri contohnya. Setiap kali ada masalah saya jarang menceritakan kepada orang lain, malah saya dibilang orang yang pendiam. Karena memang setiap orang mempunyai karakter yang berbeda - beda, ada yang hanya dengan menceritakan kepada sahabat atau orang yang dipercayainya dia sudah bisa tenang, namun ada juga yang tidak puas dengan itu semua. Malah mereka lebih memilih mengungkapkan semuanya lewat sebuah tulisan di diary atau sebuah buku catatan. Disini saya akan membahas tentang kekuatan spiritualis dari MENULIS itu sendiri, karena di dalam MENULIS kita mendapatkan apa yang tidak kita dapatkan ketika kita hanya Curhat kepada orang lain. Menurut Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatanfisik dan mental. Dalam jangka panjang pun Terapi Menulis ini bisa mengurangi kadar stress yang ada, meningkatkan funsi kekebalan sistem tubuh, mengurangi tekanan darah, memperbaiki paru - paru, meningkatkan mood, make the writer feel better, dan juga mengurangi gejala trauma -trauma yang pernah timbul. Apa saja sih Manfaat dari Terapi Menulis Ini, mari kita simak hal - hal di bawah ini: 1. Refresh Your Mind Setelah kita menyelesaikan apa yang kita tulis, kita pasti menghela napas panjang itu adalah tanda bahwa perasaan kita sudah mulai refresh kembali dan merasa puas karena sudah menyelesaikan tulisan kita. Dan cobalah untuk membacanya sekali lagi pasti anda akan merasa lebih baik lagi. 2. Knowing yourself Dengan anda memulai menulis secara teratur, anda akan lebih mengetahui diri anda lebih dari sebelumnya dan juga mengetahui apa karakter dan bakat yang anda punya. 3. Eliminate stress Tentunya dengan kita menulis beban perasaan kita akan terasa berkurang daripada kita hanya menyimpannya di dalam perasaan kita sendiri. kita juga bisa menghilangkan intuisi negatif yang hadir ketika perasaan stress tadi menghampiri kita. 4. Solve Your Problem Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil satu titik temu dari permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat permasalahan dengan lebih tenang, dan juga kita bisa menyelesaikan permasalahan kita dengan lebih efektif. 5. Overcome missunderstandings Sebuah kesalahpahaman yang tidak bisa kita selesaikan dengan perkataan bisa kita selesaikan dengan tulisan, sehingga kita dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan masuk akal jika ditambahi dengan tulisan. Tapi sekarang permasalahannya biasanya adalah bagaimana cara kita memulainya, bagaimana kita bisa memulai menulis dengan teratur agar kita bisa terhindar dari yang namanya Stress tadi. "Memulai sesuatu memang lebih sulit daripada kita hanya meneruskan sesuatu itu", memang ketika kita ingin memulai sesuatu kita masih merasa bingung, bimbang mungkin juga galau. Tapi jika kita hanya diam saja maka waktu pun akan meninggalkan kita. Cara Memulai Untuk menulis: 1. Lakukanlah dengan rutin dan mulailah dengan menulis hal - hal kecil yang terjadi pada anad maupun sekeliling anda. 2. Bawalah catatan kecil dan buatlah sebuah catatan secara garis besar terlebih dahulu. 3. Carilah tempat yang tepat untuk menulis. Karena privasi kadang dibutuhkan seseorang untuk menulis. 4. Biarkan perasaan anda yang menulis, biarkan mengalir seperti air. 5. Manfaatkan waktu luang anda untuk mencatat dan menulis. "Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan pun tidak akan pernah berhenti mengikuti kita, begitu pula dengan kejadian - kejadian yang mengikuti kita. Tumbuhkan ide -ide kreatif dan mulailah berkreasi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44
Bagaimana cara anda menghilangkan stress, galau, gundah gulana, kesal, dan lain sebagainya ?? Anda pasti melampiaskannya dengan cara yang berbeda - beda bukan. Ada yang melampiaskan dengan curhat pada teman sebaya atau sahabatnya, ada juga yang menyanyi, bermain game, dan ada juga yang marah - marah gak jelas. Hal semacam itu sudah lumrah dalam lingkungan kita, banyak kita temui orang dengan karakter yang berbeda - beda. Tapi percayakah anda bahwa dengan MENULIS pikiran yang sumpek, mumet, stress, and Full Of Trouble bisa hilang ???. Ada tipe orang yang memang tidak terbiasa mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk saya sendiri contohnya. Setiap kali ada masalah saya jarang menceritakan kepada orang lain, malah saya dibilang orang yang pendiam. Karena memang setiap orang mempunyai karakter yang berbeda - beda, ada yang hanya dengan menceritakan kepada sahabat atau orang yang dipercayainya dia sudah bisa tenang, namun ada juga yang tidak puas dengan itu semua. Malah mereka lebih memilih mengungkapkan semuanya lewat sebuah tulisan di diary atau sebuah buku catatan. Disini saya akan membahas tentang kekuatan spiritualis dari MENULIS itu sendiri, karena di dalam MENULIS kita mendapatkan apa yang tidak kita dapatkan ketika kita hanya Curhat kepada orang lain. Menurut Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatanfisik dan mental. Dalam jangka panjang pun Terapi Menulis ini bisa mengurangi kadar stress yang ada, meningkatkan funsi kekebalan sistem tubuh, mengurangi tekanan darah, memperbaiki paru - paru, meningkatkan mood, make the writer feel better, dan juga mengurangi gejala trauma -trauma yang pernah timbul. Apa saja sih Manfaat dari Terapi Menulis Ini, mari kita simak hal - hal di bawah ini: 1. Refresh Your Mind Setelah kita menyelesaikan apa yang kita tulis, kita pasti menghela napas panjang itu adalah tanda bahwa perasaan kita sudah mulai refresh kembali dan merasa puas karena sudah menyelesaikan tulisan kita. Dan cobalah untuk membacanya sekali lagi pasti anda akan merasa lebih baik lagi. 2. Knowing yourself Dengan anda memulai menulis secara teratur, anda akan lebih mengetahui diri anda lebih dari sebelumnya dan juga mengetahui apa karakter dan bakat yang anda punya. 3. Eliminate stress Tentunya dengan kita menulis beban perasaan kita akan terasa berkurang daripada kita hanya menyimpannya di dalam perasaan kita sendiri. kita juga bisa menghilangkan intuisi negatif yang hadir ketika perasaan stress tadi menghampiri kita. 4. Solve Your Problem Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil satu titik temu dari permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat permasalahan dengan lebih tenang, dan juga kita bisa menyelesaikan permasalahan kita dengan lebih efektif. 5. Overcome missunderstandings Sebuah kesalahpahaman yang tidak bisa kita selesaikan dengan perkataan bisa kita selesaikan dengan tulisan, sehingga kita dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan masuk akal jika ditambahi dengan tulisan. Tapi sekarang permasalahannya biasanya adalah bagaimana cara kita memulainya, bagaimana kita bisa memulai menulis dengan teratur agar kita bisa terhindar dari yang namanya Stress tadi. "Memulai sesuatu memang lebih sulit daripada kita hanya meneruskan sesuatu itu", memang ketika kita ingin memulai sesuatu kita masih merasa bingung, bimbang mungkin juga galau. Tapi jika kita hanya diam saja maka waktu pun akan meninggalkan kita. Cara Memulai Untuk menulis: 1. Lakukanlah dengan rutin dan mulailah dengan menulis hal - hal kecil yang terjadi pada anad maupun sekeliling anda. 2. Bawalah catatan kecil dan buatlah sebuah catatan secara garis besar terlebih dahulu. 3. Carilah tempat yang tepat untuk menulis. Karena privasi kadang dibutuhkan seseorang untuk menulis. 4. Biarkan perasaan anda yang menulis, biarkan mengalir seperti air. 5. Manfaatkan waktu luang anda untuk mencatat dan menulis. "Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan pun tidak akan pernah berhenti mengikuti kita, begitu pula dengan kejadian - kejadian yang mengikuti kita. Tumbuhkan ide -ide kreatif dan mulailah berkreasi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44

No comments:

Post a Comment