writing_5512a236a333117c5eba7e44
Salah-satu bagian paling kuat dari sebuah terapi, yaitu kemampuan untuk mengobservasi pemikiran dan perasaan kita…”
“Menulis itu emang sebuah gerakan
yang kecil dan sederhana, namun hal yang sederhana itu akan berubah
sangat kuat manakala kita menuliskan tentang apapun yang ada dalam
pikiran…”
“Menulis itu membantu kita untuk
mengarahkan pikiran dan perasaan yang berantakan ke dalam track yang
benar. Jalan inilah yang akan membawa kita pada kunci pengetahuan.
Menulis juga menciptakan hubungan antara pikiran, tubuh dan semangat…”
Begitulah ucapan Elizabeth Sullivan, terapis perkawinan dan keluarga yang sudah berlisensi di San Fransisco.
Nah hubungannya terapi sama menulis apa?
Ekhem… kegiatan menulis ‘kan berhubungan dengan aktivitas mencurahkan
pemikiran dan perasaan. So, tentu sangat berkaitan, bukan? Ternyata
secara tidak langsung, seseorang yang menulis itu tengah melakukan
terapi. Wuih!
Nah berikut ini tiga jenis terapi menulis yang bisa kita tentu bisa kita coba. Jom!
Pertama, Menulis Bebas Lepas
Namanya saja bebas-lepas, jadi kita bisa menulis apapun yang ada dalam pikiran. Enggak perlu disaring atau disensor. Tuliskan saja. Curahkan semuanya, walau kita mesti menyebut nama seseorang, merek, termasuk kata-kata umpatan. Misal:
Namanya saja bebas-lepas, jadi kita bisa menulis apapun yang ada dalam pikiran. Enggak perlu disaring atau disensor. Tuliskan saja. Curahkan semuanya, walau kita mesti menyebut nama seseorang, merek, termasuk kata-kata umpatan. Misal:
“Pagi ini aku bangun kesiangan. Hal
pertama yang kuincar adalah ponsel samsungku. Di twitter, aku baca
sebuah berita menyebalkan. Uh! Byun Baekhyun EXO ternyata digosipkan
sama Kim Taeyeon. Padahal aku lagi ngincer si imut itu! Aaaaah!”
Kedua, Menulis Puisi/Sajak
“Puisi atau sajak itu merupakan obat yang alamiah..,” John Fox mengungkapkan begitu.
“Puisi atau sajak itu merupakan obat yang alamiah..,” John Fox mengungkapkan begitu.
Dia bahkan memberi tips menulis
puisi/sajak pada kita. Caranya adalah; bayangkan masa kecil kita dan
tulis beberapa momen yang paling berkesan ketika itu. Ambil salah-satu
yang jadi kenangan manis. Undang kembali sensasinya. Rasakan apa yang
kita lihat, kita rasa, kita dengar, kita cium dan kita cicipi kala itu.
Baru setelah itu kita tuliskan emosi yang sekiranya masuk dengan
kenangan tersebut. Misalkan kita pernah begitu penasaran tentang
bagaimana rasanya punya sayap dan bisa terbang.
Tuliskan perasaan kita dalam bentuk
puisi. Tunjukkan emosi yang kita rasakan. Jadi bukan soal merasa bahagia
atau sedih. Hanya mencurahkan sensasi emosinya saja. Mbak Sullivan sih
ngasih tips supaya kita menuliskan puisinya di kertas-kertas mungil,
gitu.
Ketiga, Menyusun Surat
Aneh sih, tapi Mbak Sullivan emang benar-benar ngasih nasihat gini; menulis surat sama orang yang kita suka! Bayangkan sosok impian itu ngirim surat sama kita dan bertanya, ‘sebenarnya kabarmu gimana sih?’. Atau, kita juga bisa pura-pura ngirim surat sama seseorang yang pernah punya urusan namun belum terselesaikan.
Aneh sih, tapi Mbak Sullivan emang benar-benar ngasih nasihat gini; menulis surat sama orang yang kita suka! Bayangkan sosok impian itu ngirim surat sama kita dan bertanya, ‘sebenarnya kabarmu gimana sih?’. Atau, kita juga bisa pura-pura ngirim surat sama seseorang yang pernah punya urusan namun belum terselesaikan.
Tujuannya apa sih? yaitu untuk
mendapatkan kepastian tentang pemikiran dan perasaan kita sendiri
tentang orang yang jadi target surat tersebut. Jadi kita ini suka karena
dia punya fisik menarik, karena dia pandai, karena dia suka ngasih
permen atau gimana sih? Masih level suka biasa atau mengarah ke cinta?
Wkwk. Terus, urusan yang belum terselesaikan itu… emang kita maunya dia
itu gimana? apa sih unek-unek kita sama dia?
Menulis… menulis… menulis…
Menulis adalah terapi. Menulis adalah meditasi. Menulis adalah curhat. Menulis adalah doa. Menulis adalah belajar. Menulis adalah membaca. Menulis adalah… tak ada habisnya. Kesimpulannya; semakin menulis, hidup semakin manis. [#RD]
Menulis adalah terapi. Menulis adalah meditasi. Menulis adalah curhat. Menulis adalah doa. Menulis adalah belajar. Menulis adalah membaca. Menulis adalah… tak ada habisnya. Kesimpulannya; semakin menulis, hidup semakin manis. [#RD]
Ref: Google Image & Margarita Tartakovsky (psychcentral)
Bagaimana cara anda
menghilangkan stress, galau, gundah gulana, kesal, dan lain sebagainya
?? Anda pasti melampiaskannya dengan cara yang berbeda - beda bukan. Ada
yang melampiaskan dengan curhat pada teman sebaya atau sahabatnya, ada
juga yang menyanyi, bermain game, dan ada juga yang marah - marah gak
jelas. Hal semacam itu sudah lumrah dalam lingkungan kita, banyak kita
temui orang dengan karakter yang berbeda - beda. Tapi percayakah anda
bahwa dengan MENULIS pikiran yang sumpek, mumet, stress, and Full Of
Trouble bisa hilang ???.
Ada tipe orang yang memang tidak terbiasa mengungkapkan perasaannya
kepada orang lain, termasuk saya sendiri contohnya. Setiap kali ada
masalah saya jarang menceritakan kepada orang lain, malah saya dibilang
orang yang pendiam. Karena memang setiap orang mempunyai karakter yang
berbeda - beda, ada yang hanya dengan menceritakan kepada sahabat atau
orang yang dipercayainya dia sudah bisa tenang, namun ada juga yang
tidak puas dengan itu semua. Malah mereka lebih memilih mengungkapkan
semuanya lewat sebuah tulisan di diary atau sebuah buku catatan.
Disini saya akan membahas tentang kekuatan spiritualis dari MENULIS itu
sendiri, karena di dalam MENULIS kita mendapatkan apa yang tidak kita
dapatkan ketika kita hanya Curhat kepada orang lain. Menurut Karen
Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South
Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta
peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatanfisik dan mental.
Dalam jangka panjang pun Terapi Menulis ini bisa mengurangi kadar stress
yang ada, meningkatkan funsi kekebalan sistem tubuh, mengurangi tekanan
darah, memperbaiki paru - paru, meningkatkan mood, make the writer feel
better, dan juga mengurangi gejala trauma -trauma yang pernah timbul.
Apa saja sih Manfaat dari Terapi Menulis Ini, mari kita simak hal - hal
di bawah ini:
1. Refresh Your Mind
Setelah kita menyelesaikan apa yang kita tulis, kita pasti menghela
napas panjang itu adalah tanda bahwa perasaan kita sudah mulai refresh
kembali dan merasa puas karena sudah menyelesaikan tulisan kita. Dan
cobalah untuk membacanya sekali lagi pasti anda akan merasa lebih baik
lagi.
2. Knowing yourself
Dengan anda memulai menulis secara teratur, anda akan lebih mengetahui
diri anda lebih dari sebelumnya dan juga mengetahui apa karakter dan
bakat yang anda punya.
3. Eliminate stress
Tentunya dengan kita menulis beban perasaan kita akan terasa berkurang
daripada kita hanya menyimpannya di dalam perasaan kita sendiri. kita
juga bisa menghilangkan intuisi negatif yang hadir ketika perasaan
stress tadi menghampiri kita.
4. Solve Your Problem
Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil satu titik
temu dari permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat
permasalahan dengan lebih tenang, dan juga kita bisa menyelesaikan
permasalahan kita dengan lebih efektif.
5. Overcome missunderstandings
Sebuah kesalahpahaman yang tidak bisa kita selesaikan dengan perkataan
bisa kita selesaikan dengan tulisan, sehingga kita dapat memberikan
penjelasan yang lebih konkrit dan masuk akal jika ditambahi dengan
tulisan.
Tapi sekarang permasalahannya biasanya adalah bagaimana cara kita
memulainya, bagaimana kita bisa memulai menulis dengan teratur agar kita
bisa terhindar dari yang namanya Stress tadi.
"Memulai sesuatu memang lebih sulit daripada kita hanya meneruskan
sesuatu itu", memang ketika kita ingin memulai sesuatu kita masih merasa
bingung, bimbang mungkin juga galau. Tapi jika kita hanya diam saja
maka waktu pun akan meninggalkan kita.
Cara Memulai Untuk menulis:
1. Lakukanlah dengan rutin dan mulailah dengan menulis hal - hal kecil
yang terjadi pada anad maupun sekeliling anda.
2. Bawalah catatan kecil dan buatlah sebuah catatan secara garis besar
terlebih dahulu.
3. Carilah tempat yang tepat untuk menulis. Karena privasi kadang
dibutuhkan seseorang untuk menulis.
4. Biarkan perasaan anda yang menulis, biarkan mengalir seperti air.
5. Manfaatkan waktu luang anda untuk mencatat dan menulis.
"Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan pun tidak akan pernah
berhenti mengikuti kita, begitu pula dengan kejadian - kejadian yang
mengikuti kita. Tumbuhkan ide -ide kreatif dan mulailah berkreasi
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44
Bagaimana cara anda
menghilangkan stress, galau, gundah gulana, kesal, dan lain sebagainya
?? Anda pasti melampiaskannya dengan cara yang berbeda - beda bukan. Ada
yang melampiaskan dengan curhat pada teman sebaya atau sahabatnya, ada
juga yang menyanyi, bermain game, dan ada juga yang marah - marah gak
jelas. Hal semacam itu sudah lumrah dalam lingkungan kita, banyak kita
temui orang dengan karakter yang berbeda - beda. Tapi percayakah anda
bahwa dengan MENULIS pikiran yang sumpek, mumet, stress, and Full Of
Trouble bisa hilang ???.
Ada tipe orang yang memang tidak terbiasa mengungkapkan perasaannya
kepada orang lain, termasuk saya sendiri contohnya. Setiap kali ada
masalah saya jarang menceritakan kepada orang lain, malah saya dibilang
orang yang pendiam. Karena memang setiap orang mempunyai karakter yang
berbeda - beda, ada yang hanya dengan menceritakan kepada sahabat atau
orang yang dipercayainya dia sudah bisa tenang, namun ada juga yang
tidak puas dengan itu semua. Malah mereka lebih memilih mengungkapkan
semuanya lewat sebuah tulisan di diary atau sebuah buku catatan.
Disini saya akan membahas tentang kekuatan spiritualis dari MENULIS itu
sendiri, karena di dalam MENULIS kita mendapatkan apa yang tidak kita
dapatkan ketika kita hanya Curhat kepada orang lain. Menurut Karen
Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South
Wales, menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta
peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatanfisik dan mental.
Dalam jangka panjang pun Terapi Menulis ini bisa mengurangi kadar stress
yang ada, meningkatkan funsi kekebalan sistem tubuh, mengurangi tekanan
darah, memperbaiki paru - paru, meningkatkan mood, make the writer feel
better, dan juga mengurangi gejala trauma -trauma yang pernah timbul.
Apa saja sih Manfaat dari Terapi Menulis Ini, mari kita simak hal - hal
di bawah ini:
1. Refresh Your Mind
Setelah kita menyelesaikan apa yang kita tulis, kita pasti menghela
napas panjang itu adalah tanda bahwa perasaan kita sudah mulai refresh
kembali dan merasa puas karena sudah menyelesaikan tulisan kita. Dan
cobalah untuk membacanya sekali lagi pasti anda akan merasa lebih baik
lagi.
2. Knowing yourself
Dengan anda memulai menulis secara teratur, anda akan lebih mengetahui
diri anda lebih dari sebelumnya dan juga mengetahui apa karakter dan
bakat yang anda punya.
3. Eliminate stress
Tentunya dengan kita menulis beban perasaan kita akan terasa berkurang
daripada kita hanya menyimpannya di dalam perasaan kita sendiri. kita
juga bisa menghilangkan intuisi negatif yang hadir ketika perasaan
stress tadi menghampiri kita.
4. Solve Your Problem
Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil satu titik
temu dari permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat
permasalahan dengan lebih tenang, dan juga kita bisa menyelesaikan
permasalahan kita dengan lebih efektif.
5. Overcome missunderstandings
Sebuah kesalahpahaman yang tidak bisa kita selesaikan dengan perkataan
bisa kita selesaikan dengan tulisan, sehingga kita dapat memberikan
penjelasan yang lebih konkrit dan masuk akal jika ditambahi dengan
tulisan.
Tapi sekarang permasalahannya biasanya adalah bagaimana cara kita
memulainya, bagaimana kita bisa memulai menulis dengan teratur agar kita
bisa terhindar dari yang namanya Stress tadi.
"Memulai sesuatu memang lebih sulit daripada kita hanya meneruskan
sesuatu itu", memang ketika kita ingin memulai sesuatu kita masih merasa
bingung, bimbang mungkin juga galau. Tapi jika kita hanya diam saja
maka waktu pun akan meninggalkan kita.
Cara Memulai Untuk menulis:
1. Lakukanlah dengan rutin dan mulailah dengan menulis hal - hal kecil
yang terjadi pada anad maupun sekeliling anda.
2. Bawalah catatan kecil dan buatlah sebuah catatan secara garis besar
terlebih dahulu.
3. Carilah tempat yang tepat untuk menulis. Karena privasi kadang
dibutuhkan seseorang untuk menulis.
4. Biarkan perasaan anda yang menulis, biarkan mengalir seperti air.
5. Manfaatkan waktu luang anda untuk mencatat dan menulis.
"Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan pun tidak akan pernah
berhenti mengikuti kita, begitu pula dengan kejadian - kejadian yang
mengikuti kita. Tumbuhkan ide -ide kreatif dan mulailah berkreasi
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/massmaman/terapi-menulis-therapeutic-writing_5512a236a333117c5eba7e44
No comments:
Post a Comment