Tuesday, September 13, 2016

Wahabi Jarang Pakai Otak, mereka Sering Pakai Otot

Wahabi Jarang Pakai Otak, mereka Sering Pakai Otot
Lagi-lagi, usadz wahabi bikin ulah dan aniaya…

dalam tradisi WAHABI itu jarang yang namanya diskusi yanga ada hanya otot mereka bukan otaknya. otak mereka mampat jarang di gunkan. liat saja di negara asalnya: adakah buku buku
intelektual eksak dari mereka.

adakah ILMUWAN-ILMUWAN hebat dari kalangan WAHABI. penemu-penemu mereka. . . jawabnnya tidak ada. bahkan disaudipun dokter yang dari kalangan arab jarang sekali. jika kalian hendak mengajak mereka diskusi kalian siapkan saja pengawal. atau pengamanan yang mencukupi. mereka para wahabi biasanya akan menjawab tuhanlah yang melindungi mereka. tapi tingkah mereka rata-rata PENGECUT. tak ada yang berani DUel secara jantan, mainnya keroyokan. . . BAR BAR deh para wahabi ini. . . 

tengok saja kejadian di bogor didepan umum . . . . 

Pada tanggal 21 Juni kemaren, diadakan bedah buku “Bukan Fitnah Tapi inilah Faktanya” (Membongkar tradisi dusta wahabi) karangan Ustadz Marhadi alias Syaikh Idahram yang sebelumnya sangat fenomental telah menulis tiga rangkaian buku yang menelanjangi kejahatan wahabi-salafi, telah terjadi kekisruhan dan penganiayaan terhadap penulis buku tersebut yang dbuat seorang ustadz wahabi bernama soni alias Abu Husan ath-Thwailibi dan masih di awal-awal puasa Ramadhan ini. Berikut kronologi kejadiannya yang diceritakan sendiri oleh ustadz Marhadi kepada saya melalui Prifat Message :



“ Kejadiannya di Masjid Raya Bogor, pada hari Ahad 21 Juni 2015, pukul 16.47 sore hari ba’da Ashar ketika bedah buku BUKAN FITNAH TAPI INILAH FAKTANYA (membongkar tradisi dusta Wahabi) sedang berlangsung. Acara itu dihadiri juga oleh anggota DPR Bogor faksi FAN, Romdhoni (beliau menyalahkan si wahabi dan meminta saya untuk terus berdakwah), juga dihadiri ketua umum MUI kota bogor, Adam Ibrahim. Cuma ketua umumnya ini dikenal masyarakat bogor sebagai pendukung berat wahabi dan kabarnya emang dia juga wahabi. Dia juga sangat berpihak ke mereka dilihat dari duduk bareng mereka, komentarnya tentang saya dan bahasa tubuh lainnya. Hadir juga, ketua fatwa MUI Bogor Abbas Aula. Dia juga dalam komentarnya di depan peserta menuduh saya pendusta. Dia bicara sebagai penanya tapi malah menuduh sekitar 7 menit. Kemudian Soni ath-Thuwailibi memukul kepala bagian belakang saya dari arah belakang ketika saya sedang memperhatikan penanya yang lain. Dia juga sebelum memukul bertindak sebagai penanya yg juga bukan bertanya tapi menuduh saya pendusta. “
Demikian kronologi yang beliau kisahkan. Inikah sikap seorang ulama wahabi yang mengaku-ngaku mengikuti sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ?? menuding, menuduh, memfitnah tanpa bukti dan bahkan menganiaya ? bahkan dilakukan pula di bulan suci, bulan ujian menahan amarah dan emosi ?? saya tidak tahu kedepannya bagaimana, jika ajaran dan doktrin wahabi dibiarkan berkembang di Negeri Indonesia tercinta ini…

Sumber : http://ibnu-alkatibiy.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment